BENUA AUSTRALIA MENDEKATI INDONESIA
Tahukah kalian bahwa benua australia semakin mendekat ke Indonesia?
Bumi kita terbagi menjadi beberapa lempeng, salah duanya lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Wilayah Indonesia sendiri ada yang masuk lempeng Eurasia seperti sumatera, jawa, dan Kalimantan. Yang masuk lempeng Indo-Australia contohnya papua. Dua lempeng ini Eurasia dan Indo-Australia itu saling berinteraksi, sehingga memunculkan zona subduksi.
APA TU?
Zona subduksi itu gampangnya adalah zona dimana tabrakan antar lempeng terjadi, dimana salah satu lempeng masuk kebawah lempeng yang lain, dimana dalam kasus ini lempeng indo-australia yang merangsak kebawah lempeng Eurasia. Salah satu dampaknya menyebabkan gempa bumi. Makannya kebanyakan gempa bumi sumbernya berada di laut selatan pulau jawa atau di laut di sebelah barat sumatera. Karena memang zona tabrakan lempengnya ada disana.
SAPA TU YANG NABRAK?
Lempeng Indo-Australia-lah
yang menabrak bagian selatan lempeng Eurasia yang berada di sebagian selatan
pulau jawa dan sumatera. Nah gara-gara pergerakan lempeng Indo-Australia ini
lah yang menyebabkan benua Australia semakin mendekat ke Indonesia. Lempeng
Indo-Australia sendiri bergerak kea arah utara, dan termasuk lempeng yang
pergerakannya paling cepat.
Dalam buku “Invasion Biology and Ecological Theory - Insights from a Continent in Transformation” di chapter 11, di jabarkan bahwa subduksi di Java trench mencapai kecepatan 7cm/yr, sementara di Sumatera trench 6.5cm/yr. Dengan kata lain, bahwa lempeng ini dan benua Australia tentunya bergerak ke utara mendekat ke Indonesia sekitar 6cm/yr.
Coba kita kilas balik sejarahnya…
Pada awalnya Australia
tergabung dalam mega benua yang di sebut gondwana, yang dimasa sekarang menjadi
Australia, antartika, india, afrika, dan amerika selatan. Pada masa ini
gondwana mengalami evolusi dari posisinya yang terus bergerak, hingga
daratannya mulai terpecah pecah.
Sampailah pada zaman
cretaceous yaitu sekitar 146-65 juta tahun yang lalu. Di era ini masih hidup
dinosaurus seperti triceratops. kronosaurus, tyrannosaurus atau t-rex. Benua
autralia masih terhabung bersama benua antartika.
Di jelaskan dalam
“Billion-year earth history of Australia and Neighbours in Gondwanaland”. Pada
awal sampai pertengahan zaman ini, Australia masih di sekitar kutub selatan
yaitu di -40 - -80 lintang selatan. Sampailah pada pertengahan zaman
cretaceous, lebih rincinya 80 juta tahun yang lalu. Lempeng Australia mulai
melepaskan diri dari antartika dan bergerak ke utara.
Dalam salah satu paper
di jurnal tectonophysics. Di jelaskan bahwa sebenarnya di 50 juta tahun yang
lalu, pergerakan lempeng Indo-Australia ini jauh lebih lambat dibandingkan
lempeng lain di sekitar mid-ocean ridges. Pergerakan benua Australia sendiri
dimulai sekitar 43 – 45 juta tahun yang lalu. Pergerakannya sendiri mengarah ke
utara menuju lempeng Eurasia yaitu di Indonesia. Tercatat dalam kurum 45 juta
tahun, benua Australia telah bergeser sekitar kurang lebih 3000km.
Sebagai contoh kita
kembali ke zaman awal miosen, atau sekitar 12 juta tahun yang lalu. Garis
pantai benua Australia berada pada garis putus-pitus ini. Terus sekarang sudah
pindah kesitu. Walaupun benua australia ini bergerak ke arah utara, namun
nyatanya wilayah utara Australia malah semakin turun permukaannya. Tercatat
semenjak 15 juta tahun yang lalu, penurunan muka tanah di bagian utara
Australia mencapai 20m/juta tahun. Artinya penurunan tanahnya sudah mencapai
kurang lebih 300m dalam 15juta tahun terakhir.
Turunnya muka tanah Australia ini ya karena zona subduksi tadi, dimana lempeng Australia masuk di bawah Indonesia. Selain itu juga ada pengaruh subduksi dari lempeng pasifik bagian barat. Sementara itu di sisi selatan benua Australia malah semakin terangkat.
TERUS, APA TU DAMPAKNYA DI ZAMAN SEKARANG?
Dampak paling nyata di
dari fenomena ini tentunya di system navigasi. Di rilis oleh abc.net.au. bahwa
Negara melalui Geoscience Australia tengah melakukan perubahan datum di
Australia. Karena darum di Australia terakhir kali di update tahun 1994 yaitu
Geocentric Datum of Australia 1994 atau disingkat GDA 1994.
Sebagai gambaran jika
datum ini tidak di rubah. Umumnya GPS di handphone kita ini memiliki kesalahan
lokasi sekitar 2-3m, jika datum tidak dirubah, bisa saja kesalahannya bisa
mencapai 4-6m. Bayangkan kita pesan pizza di rumah tapi malah pizzanya dating
ke rumah tetangga sebelah kita.
Itu hanya contoh kecil, belum lagi masalah sengketa tanah dan sebagainya. Pembaruan datum yang dilakukan pemerintah Australia di proyeksikan selesai tahun 2020. Dan perlu di ingat, pembaruan ini harus dilakukan sesering mungkin, karena lempeng indo-australia masih terus bergerak.
TERUS DAMPAKNYA KE INDONESIA?
Sepertinya menarik di
bahas di episode lainnya.....
Kalian Juga bisa Tonton pembahasan ini di Youtube Channel kita
REFERENCES
Sandiford,
Mike, and Mark Quigley. "TOPO-OZ: Insights into the various modes of
intraplate deformation in the Australian continent." Tectonophysics 474.1-2
(2009): 405-416.
Prins,
Herbert HT, and Iain J. Gordon, eds. Invasion biology and ecological
theory: insights from a continent in transformation. Cambridge University
Press, 2014.
Veevers,
John. "Atlas of billion-year earth history of Australia and neighbours in
Gondwanaland." (2001).
0 Komentar