Gunung Api di Kutub Selatan Lebih dari 100?
Dari
segi karakter fisiknya-pun antara arctic dan Antarctica memiliki perbedaan. Kita tahu
bahwa antara kutub utara dan kutub selatan sama sama tertutup oleh es. Tetapi
nyatanya lapisan es di dua wilayah ini berbeda satu sama lain.
Perbedaan
mendasar dari es di kutub utara dan kutub selatan adalah bahwa lapisan es di
kutub utara merupakan es yang mengapung di lautan yang di kelilingi oleh
daratan seperti benua eropa, benua asia, dan benua amerika. Sementara itu, es
di antartika merupakan akumulasi es yang berada di atas daratan. Jadi, intinya kutub
selatan itu ada daratannya ya.
Nah,
lapisan es di kutub utara itu selalu mengalami pasang surut, Maksudnya, luas
dan ketebalan es di arctic atau kutub utara bisa mengalami fluktuasi. Kadang menipis
dan menyempit terutama saat Summer, namun
pas Winter menebal dan meluas lagi.
KALO
DI KUTUB SELATAN?
YA
SAMA hahaha.
Di
kutub selatan sedikit berbeda. Begini, di sekitar benua Antarctica kan juga
merupakan lautan. Lautan ini juga ikut membeku menjadi es, yang biasa disebut
sea ice. Nah es di sekitar benua Antarctica ini akan membeku saat musim dingin,
dan mencair sampai batas benua Antarctica saat musim panas. Jadi fluktuasi yang
paling intens di kutub selatan itu es di wilayah perairannya bukan es di
daratannya.
Daratan
yang berada di kutub selatan ini merupakan bagian dari lempeng Antarctica. Oleh
karena itu, tentu saja ada gunung api.
HAH,
GUNUNG API, BERAPA BANYAK
Berapa
banyak? Ratusan, berapa lapis ribuan hahaha.
Di
antartika terdapat cukup banyak gunung api yang sudah teridentifikasi. Salah
satu yang paling terkenal adalah Mt Erebus yang memiliki danau lava. Menurut LeMasurier gugusan gunung api yang
berada di kutub selatan ini terbentuk pada akhir zaman Cenozoic sekitar 33jt
tahun yang lalu sampai Neogene atau sekitar 20 – 0.05 jt tahun yang lalu
Gunung
api di antartika pertama kali di temukan oleh para pemburu anjing laut, paus,
dan para penjelajah sekitar abad ke 18. Mereka
menemukan gunung api yang berada di pulau pulau di sekitar benua antartica. Dilanjutkan
pada tahun 1930-an dengan Byrd Expeditions dan lebih detil pada tahun 1950-an
sekaligus ditandai sebagai International Geophysical Year.
Di
benua antartika sendiri teridentifikasi ada 4 gunung api yang berstatus aktif,
antara lain: Mt Melbourne, Mt Berlin, Mt Kauffman, dan Mt, Hampton. Aktif
disini bukan berarti selalu meletus, Tetapi dapur kawah mereka masih
menunjukkan aktifitas magmatic, seperti mengeluarkan gas, fumarole dsb.
Ketiga
gunung api tersebut yaitu Mt Melbourne, Mt Berlin, Mt Kauffman merupakan dan
stratovulkan. Stratovulkan sendiri merupakan tipe gunung api yang memiliki
letusan dahsyat. Hal ini juga sama dengan rata-rata gunung api di Indonesia
yang memiliki tipe st stratovulkan.
EMANGNYA
ADA YANG LETUSANNYA BIASA AJA?
Ya
adalah. Gunung api yang bertipe Hawaiian memiliki letusan yang tergolong tidak
berbahaya. Seperti es krim leleh saja. Sebagai contohnya adalah gunung-gunung
di pulau Hawaii yang bahkan saat meletus bisa jadi tontonan bagi wisatawan.
Mayoritas
gunung api yang berada di antartica memiliki sifat alkali, sehingga mayoritas
batuan yang ditemukan tergolong basaltic, walaupun juga ada sisipan batuan yang
bersifat felsic.
Gunung
tertinggi di antartica adalah Mount Sidley yang terletak di Mary Bird Land
dengan ketinggian 4181 m, di susut Mt Erebus dengan ketinggian 3795 m, dan juga
Mt Terror 3230 m. Terdapat pula gunung api dibawah laut yaitu Toney Mountain
yang memiliki ketinggian total 3595 m. Namun berdasarkan data seismic, gunung
ini dasarnya berada pada 2500 m dibawah permukaan laut. Sementara itu, gunung
api terendah adalah Deception Island yang hanya memiliki ketinggian 542 m.
Deception Island sebenarnya merupakan sebuah kaldera, tetapi karena berada di
lautan dan sebagian tergenangi air, jadilah mirip pulau.
Sebagian
besar gunung api yang berada di benua antartica berada di Marie Byrd Land.
Selanjutnya ada Victoria and Ellsworth Land yang memiliki sekitar 5 gunung api,
termasuk Mt Melbourne yang berstatus aktif, walaupun pada tingkat yang lemah.
Selain itu ada juga sekumpulan kerucut gunung api yang di sebut Seal Nunataks yang yang terdiri dari 16
kerucut gunung api. Wilayah ini bagian dari Antarctic Peninsula. Terdapat pula
gunung-gunung api yang berada di pulau-pulau di sekitar benua antartika.
Untuk
erupsi atau letusan gunung api di kutub selatan sendiri, memiliki periode waktu
yang berbeda beda. Beberapa gunung api terindikasi sudah tidak menunjukkan
aktivitas vulkanik sejak juataan tahun yang lalu ataupun yang memiliki status
dormant.
Adapun
gunung api yang masih menunjukkan aktivitasnya semenjak ratusan ribu tahun yang
lalu hingga saat ini, contohnya Mt Merrem. Beberapa gunung-api pun tercatat
menunjukkan aktivitas erupsi pada beberapa abad terakhir. Sebagai contohnya
Mount Kauffman yang erupsi pada tahun 1977, Mount Melbourne yang erupsi pada
tahun 1750, dan sampai pada tahun 1980an masih menunjukkan aktifitas fumarole.
Hudson Mountain yang di perkirakan meletus pada 1985. Serta masih banyak lagi.
Walaupun
rata-rata erupsi yang terjadi hanya bersifat lemah atau hanya aktifitas
fumarola. Tapi ini tetap mengindikasikan bahwa gunung-api tersebut masih aktif.
Untuk sementara ini tercatat gunung api yang paling aktif ada dua yaitu
Deception Island dan Mt Erebus.
Dari
abad ke 18 sampai abad ke 20, Deception Island tercatat sudah erupsi sebanyak
kurang lebih 11 kali. Letusan terakhir kali tercatat pada tahun 1970. Terakhir
yaitu Mt Erebus yang merupakan gunung-api paling aktif di kutub selatan hingga
saat ini. Mt Erebus ini sangat aktif, bahkan menurut buku Antarctica and Arctic
Circle, erupsi yang terjadi pada gunung ini kurang lebih terjadi 6x dalam
sehari.
Ya
walaupun hanya letusan kecil dengan tipe strombolian. Hal ini menjadikan Mt
Erebus sebagai salah satu dari 2 gunung-api yang paling di awasi aktivitasnya
oleh para peneliti. Erupsi pada Mt Erebus sendiri umumnya melontarkan “bomb
vulkanik” dengan lebar kurang lebih 10m dengan jarak lontaran lebih dari 1.5km
dari kawah. Saking aktifnya gunung api ini. Pada tahun 2004 Mt Erebus mtelah
memiliki 2 danau lava, yang pada tahun sebelumnya hanya memiliki 1.
GAWAT
GAWAT GAWAT
Sampai
saat ini, Antartika merupakan daerah dengan gunung api terbanyak yang belum
diketahui. Bahkan dalam buku, Volcanoes
of the Antarctic Plate and Southern Oceans hanya mampu mendeskripsikan sekitar
95 gunung api yang berada di Antarctica. Bahkan dalam buku tersebut juga
menyebutkan bahwa di kutub selatan terdapat lebih dari 100 gunung api.
MANTAPSSSSS.
Kalian Juga bisa Tonton pembahasan ini di Youtube Channel kita!!!.
REFERENCES
Hund, Andrew J., ed. Antarctica and the Arctic Circle: A Geographic Encyclopedia of the Earth's Polar Regions [2 volumes]. ABC-CLIO, 2014.
LeMasurier,
W., and J. Thomson, eds. Volcanoes of the
Antarctic Plate and Southern Oceans. Washington, DC: American Geophysical
Union, 1990.
0 Komentar